
AJIB, USAHA IKAN CUPANG HIAS, MODAL RP130 RIBU UNTUNG RP6 JUTA
Buser Bhayangkara 74, Jakarta – Ikan Cupang adalah ikan air tawar yang habitat asalnya ada di beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Vietnam.
Dengan warnanya yang cantik serta sifatnya yang agresif, Ikan ini kerap menjadi ikan adu ketangkasan atau pun sekedar adu kontes kecantikan. Oleh karena itu, ikan ini menjadi ikan yang terbilang mahal dan menjadi usaha yang menjanjikan bagi usahawan-usahawan yang terampil berbudidaya ikan hias..
Adalah Rendi Aulia (24) yang menekuni budidaya Ikan hias jenis Cupang ini. Berawal dari keisengannya mengoleksi ikan cupang Rendi malah meraup untung sekitar Rp 5 hingga Rp6 juta per bulan. Padahal, niat hati hanya pelepas hasrat hati yang hobi mengoleksi ikan cupang hias. Namun, akhirnya malah berhasil membudidayakan dan membuka usaha ternak ikan air tawar ini.
Melansir Kantor berita Harian Haluan, usaha yang dirintis oleh Rendi di rumahnya di Jalan Parak Gadang Raya No 33, Kelurahan Ganting Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur ini hanya bermodalkan Rp 130 ribu. Uang ini digunakan untuk membeli kaca yang disulap menjadi beberapa buah aquarium untuk menampung 20 ekor ikan cupang hias dari berbagai jenis dari tangan Pedagang Kaki Lima.

Rendi menjelaskan, gagasan membuka usaha ikan cupang hias ini berawal dari pantauannya di lapangan. Ia melihat, di Padang belum ada pelaku usaha yang berfokus membudidayakan dan berbisnis ikan cupang. Toko-toko ikan hias hanya menjadikan ikan cupang hias sebagai pelengkap saja.
“Awalnya ikan cupang hias ini hanya ada 20 ekor untuk sekadar pengisi hiasan di kamar dan ruang tamu. Namun, setelah melihat kondisi di lapangan bahwa belum ada satu pun toko ikan hias yang fokus membudidayakan ikan cupang dan menjualnya secara khusus, akhirnya ada keinginan untuk membudidayakannya ikan ini secara khusus, dan menjadikanya sebagai sebuah peluang usaha,” kenang Rendi kepada Harian Haluan, beberapa waktu lalu.
Ia menuturkan, untuk membangun usaha ikan cupang hias ini bukan perkara yang gampang. Selama setahun ia belajar membudidayakan ikan ini walau harus jatuh bangun berkali-kali. Sampai pada akhirnya ribuan aquarium dan ikan cupang hias dari berbagai jenis mengisi tokonya saat ini.
“Selama setahun usaha ini dibangun. Pasalnya, saya belajar dari buku panduan dan pengamatan saja. Ikan yang awalnya 20 ekor ini dijadikan sebagai percobaan untuk usaha ini. Sempat beberapa kali gagal dan ikan-ikan ini mati. Kemudian saya coba lagi mengembangbiakkan ikan ini sampai memilih aneka ragam aksesoris yang tepat,” terangnya.

Mengembang biakkan ikan cupang hias ini, kata Rendi, bukanlah perkara yang gampang karena ikan ini memiliki sifat yang suka berkelahi jika bertemu ikan cupang lainnya. Ia sering gagal mengawinkan ikan itu.
“Untuk mengawinkan ikan ini awalnya susah. Saya harus mengamatinya berkali-kali dan merelakan salah satu ikan mati karena mereka berkelahi. Jika pun sudah berhasil kawin, untuk memelihara telur ini perlu kehati-hatian juga. Bisa-bisa telurnya gagal menetas,” jabarnya.
Setelah melalui masa-masa sulit, akhirnya Rendi bisa mengembangkan usaha ikan cupang hiasnya dan berhasil menembus pasar hingga keluar daerah. Selain di Padang, pemesanan juga datang dari beberapa kota lain seperti Payakumbuh, Bukittinggi, Pariaman, Sawahlunto dan Solok. Dalam sebulan, ia bisa menjual sekitar 500-750 Ekor ikan dari berbagai jenis.
“Rata-rata per bulan pesanan dari luar daerah bisa mencapai 300-400 ekor. Selebihnya dibeli oleh orang di Kota Padang. Biasanya sebulan itu, saya bisa menjual sekitar 500-750 ekor ikan. Mayoritas jenis ikan yang diminta adalah jenis Halfmoon,” tandasnya.
(h/ang/Buserbhayangkara74.com)