Lombok Timur – 18 November 2017, Hujan lebat yang mengguyur NTB beberapa hari ini telah menimbulkan banjir di beberapa tempat. Lombok Timur khususnya dilanda banjir bandang yang menghantam dua Kecamatan sekaligus yaitu Kecamatan Jerowaru dan Kecamatan Keruak Kbupaten Lombok Timur NTB.
Menurut informasi dari berbagai sumber, bahwa ini adalah banjir bandang pertama yang melanda Kabupaten Lombok Timur Wilayah Selatan.
“Banjir bandang tersebut akibat intensitas curah hujan beberapa hari terakhir menyebabkan air bendungan Pandan Dure meluap atau over kapasitas, ditambah pula air laut naik pasang, sehingga korban tidak bisa dielakkan,” Ungkap KAPOLRES Lombok Timur.
Lanjutnya pula dari dua Kecamatan tersebut sekitar 10 Desa terpapar banjir bandang antara lain 2 Desa di kecamatan Jerowaru, Desa Sepapan dengan 98 Unit rumah hancur, dan 55 warga berhasil mengungsi, dan Desa Jerowaru dengan 18 Unit rumah rusak berat dan 1orang korban jiwa atas nama Rozi Gazali 28 tahun, 13 orang lainnya berhasil mengungsi ke berbagai arah.
Di Kecamatan Keruak yang terpapar banjir adalah desa Sepit dengan 11 Unit rumah warga rusak berat dan 1 orang meninggal dan 2 orang lainnya luka berat serta 56 orang lainnya mengungsi ketenda-tenda darurat.
Desa Batu Putik 6 Unit rumah rusak dan warga lainnya masih bertahan dirumah masing-masing. Desa Setungkep Lingsar 7 Unit rumah rusak tidak ada korban jiwa maupun luka, sekitar 100 orang warga mengungsi dengan lokasi menyebar dibeberapa tenda darurat. Desa Selebung Ketangge 54 unit rumah rusak, Desa Ketangge Jeraing 13 Unit rumah rusak ringan, Desa Ketapang Raya 205 Unit rumah rusak berat, Desa Mendane Raya 11 unit rumah rusak berat, Desa Senyiur 38 Unit rumah rusak berat.
Total kerugian seluruhnya mencapai 461 unit rumah rusak serta korban jiwa 2 orang, dan korban luka 2 orang.
Akses jalan dari desa Sepit menuju Lekor Lombok Tengah sementara ditutup karena masih tergenang air, sementara jala dari desa Sepit ke Batu Putik juga ditututp akibat jembatan terkikis banjir.
“Untuk sementara Wilayah Batu Putik,Setungkep Lingsar, Selebung, dan Desa Ketangga Jeraing kerugian material belum dapat dipastikan karena pendataan masih terkendala kondisi cuaca dan listrik padam,” pungkasnya.
(Nanang/Amir)