Kemenpora Berburu Bibit Dayung Di Wakatobi

WAKATOBI – Gandeng Pengurus Besar (PB) Pesatuan Olah raga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia (RI) melalui Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK Olahraga, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga, lakukan tes identifikasi bakat cabang olah raga dayung di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Digelar sejak Rabu, 15 hingga 17 November 2017.

Setelah sebelumnya dilakukan bimbingan teknis bagi guru dan pelatih pengurus dayung yang bertugas sebagai instruktur.

Hari ini dilaksanakan tes dan besok dilakukan evaluasi. Kegiatan yang turut didukung Pengurus Provinsi (Pengprov) PODSI Sultra, dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Wakatobi, serta Pengcab PODSI setempat, diikuti 20 Guru Penjas, pelatih dan 200 Siswa dari berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Wakatobi.

Para guru Penjas, pelatih, dan pengurus Pengcab Dayung Kabupaten Wakatobi telah menerima materi tes identifikasi bakat pada kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) di Aula Villa Nadila, Kecamatan Wangi-Wangi.

Mereka yang dibimbing untuk menjadi instruktur diharapkan mampu melaksanakan item-item tes yang digunakan untuk mengidentifikasi bakat cabang olahraga dayung. Yang nantinya dapat diimplementasikan sendiri di masing-masing sekolah.

Termasuk penggunaan alat-alat tes serta pengganti atau alternatifnya oleh Instruktur dari PB. PODSI yang didampingi tim dari Kemenpora.

Sementara hari ini (16/11/2017) bertempat di Gedung Wanita Kec. Wangi-wangi serta lapangan Lapangan Merdeka Wangi wangi para siswa dengan antusias mengikuti beberapa tes, Yaitu Antrophometri (7 item tes) dan tes pengukuran kemampuan fisik (7 item test).

Kabid Pengembangan IPTEK Olahraga Kemenpora, Bambang Siswanto mengatakan, tes identifikasi bakat cabang olahraga dayung ini bertujuan untuk menemukan calon-calon atlet berbakat yang potensial pada cabang olahraga dayung dari Kabupaten Wakatobi.

“Ini untuk mendeteksi bakat semenjak usia dini, khususnya di cabang olahraga dayung di Wakatobi, yang berikutnya akan dibina lebih lanjut melalui Klub atau SKO, yang selanjutnya dapat menyokong Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD), sehingga bisa untuk dikembangkan agar berprestasi,” ujarnya, Saat ditemui Gedung Dharma Wanita Wangi-wangi, Kamis (16/11/2017).

Instrumen tes yang digunakan sebagai alat identifikasi bakat cabang olahraga dayung juga bisa untuk mengevaluasi perkembangan atlet yang telah berlatih.

Sekaligus untuk meninjau kekurangan dan kelemahan atlet setelah sekian lama melakukan latihan.

“Kabupaten Wakatobi tahun ini adalah daerah ke 2 setelah Kabupaten Maluku Tengah yang telah kami lakukan tes identifikasi bakat cabor Dayung,”  imbuhnya.

Bambang menyebutkan, output dari tes Identifikasi bakat cabang olahraga dayung akan direkomendasikan untuk ditindaklanjuti Dispora Provinsi Sultra, Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wakatobi serta Pengprov PODSI Sultra, dan Pengcab PODSI Wakatobi.

Sementara itu, Kabid Bimpres PB. PODSI Dede Rohmat Nurjaya, instruktur pusat menerangkan tes pemanduan bakat ini dilakukan untuk menemukan calon atlet dayung internasional asli asal Provinsi Sultra yang berasal dari Kabupaten Wakatobi, yang mampu menembus Olimpiade.

“Dari tes identifikasi bakat cabang olahraga dayung ini, kami ingin memantau apakah siswa-siswa SMP dan SMA yang ikut tes mempunyai keterbakatan cabang olahraga dayung atau tidak . Itu bisa terlihat dari postur, fisik maupun minatnya pada cabang olahraga, seperti apa yang dulu ditemukan pada Abdul Rasak (prestasi olimpiade 1991 Barcelona), Syadin dan Lapada (perak Asian Games 98) , Aju Rahman , Jaslin (Asian Games 2010 medali emas), dan yang lainnya” terangnya.

(Nova Ely Surya)

Tinggalkan Balasan