BHAYANGKARI POLDA NTB GELAR UPACARA PERINGATAN KESATUAN GERAK BHAYANGKARI KE 66

Spread the love

Mataram MBB74, Bhayangkari adalah organisasi gabungan Polwan dan ibu-ibu para istri Polisi yang merupakansalah satu sayap pendukung Polri dalam menjalankan tugas tugas pengabdiannya sebagai alat negara dalam penegakan supremasi hukum dan menjaga stabilitas keamanan dalam negri.

Diusianya yang ke 66 tahun ditahun 2018 dengan berbagai karya, kreasi dan kreatifitas yang telah diukirnya dalam rangka mendukung Polri membangun kodusifitas ketentraman wilayahnya sehingga dapat mencapai tujuan progrm yang dijalankan Polri.
Dalam kancah pengabdiannya yang ke 66 tahun Bhayangkari Polda NTB menggelar upacara peringatan Kesatuan Gerak Bhayangkari yang ke 66 tahun 2018 di Ballroom Imperial Perumnas Mataram, Kamis 25/10. Upacara peringatan tersebut bertemakan,”Bhayangkari Mendukung Polri Yang Prometer Untuk Menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Pada Pesta Demokrasi tahun 2018 – 2019”.

Acara tersebut dihadiri oleh Kapolda NTB dan jajarannya, Kapolres se NTB dan jajarannya, Irwasda, PJU, Ketua PD Bhayangkari NTB dan jajarannya, ketua Bhayangkari cabang beserta jajarannya, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Korcab Rem 162 PD IX Udayana, Ketua Dharma Pertiwi Daerah C, Ketua Pia Ardiyagarini Cabag VI, Ketua Jalasenastri Cabang 2 Korcab VII, Ketua BKOW Prov NTB, serta para senior Bhayangkari, istri Purnawirawan dan Warakawuri.Ketua Umum Bhayangkari RI, Ny.Tri Tito Karnavian dalam sambutannya yang dibacakan Ketua PD Bhayangkari NTB Ny. Risna Achmat Bajuri intinya menyampaikan bahwa, Menapaki usia Bhayangkari yang ke 66 adalah usia yang cukup dewasa. Berbagai dinamika yang dialami Bhayangkari dalam menjalankan pengabdiannya. Tapak tapak dalam perjalanan panjang Bhayangkari adalah sejarah dalam perjuangan, dan ada pengorbanan. Semuanya adalah meumentum yang tak terhapuskan dari ingatan. Sejarah adalah cermin untuk melihat komitmen, tekad, harapan, dan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan mulya sesuai dengan visi dan misi Bhayangkari.

Kiprah Bhayangkari dalam memberdayakan diri, keluarga, serta masyarakat, adalah wujud karya nyata dalam pengabdiannya. Sebagai organisasi yang moderen dan profesional guna memenuhi tuntutan perkembangan zaman, Bhayangkari memiliki potensi yang luarbiasa. Sebagai mitra Polri, kiprah Bhayangkari sudah dapat dirasakan manfaatnya berupa berbagai aktifitas dan kegiatan sosial yang menyentuh langsung kepada masyarakat. Masih dibutuhkan uluran tangan Bhayangkari sebagai perempuan pelaku utama ketahanan keluarga.
Peringatan hari gerak Bhayangkari yang ke 66 tahun 2018 ini bertemakan Bhayangkari Mendukung Polri Yang Prometer Untuk Menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Pada Pesta Demokrasi tahun 2018 – 2019”.Melalui tema ini diharapkan Bhayangkari bisa menjadi tauladan diwilayah masing masing yang diawali dalam keluarga untuk ikut menciptakan situasi yang aman dan damai dengan melakukan berbagai aktifitas yang bermanfaat serta menjaga persaudaraan, jangan mudah diadu domba.
Polri sebagai institusi yang ditunjuk oleh UU sebagai lembaga yang berperan mengamankan jalannya pesta demokrasi. Polri tidak mempunyai hak politik, Bhayangkari harus mengingatkan kenetralan para suami selaku aparat untuk tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis, tutupnya.
Pembina Bhayangkari NTB, IRJENPOL Drs. Achmat Juri, M.Hum, dalam sambutannya mengatakan,”Menjelang pemilu yang saat ini sudah memasuki tahapan kampanye perlu meningkatkan kewaspadaan dalam pengamanan. Saat ini berbeda dengan pemilu yang sudah lalu, karena jumlah kotak suara dan TPS nya 2 kali lipat sehingga tugas Polri juga menjadi 2 kali lipat.
Dinamika hingga saat ini, jika sudah masuk ketahapan pemilu, maka akan sarat dengan kepentingan, harapan, dan perburuan status sosial. Pemilu 2019 akan melahirkan status status baru bagi yang baru menjadi anggota legislatif.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan selamat Ulang tahun Bhayangkari yang ke 66, Bhayangkari yang selalu mendukung Polri. Apalagi pada saat penanganan penanggulangandampak gempa yang lalu. Bhayangkari dengan ringan tangan menyingsingkan lengan baju, bahu membahu memasak dan membuat nasi bungkus untuk anggota Polri yang bekerja serta untuk masyarakat yang tertimpa bencana. Hingga tercatat capaian bungkusan nasi yang disalurkan berjumlah 769.000 bungkus.dan ini adalah sebuah perjuangan yang luar biasa,” pujinya bangga.
Acara diakhiri dengan tradisi pemotongan tumpeng dan pemberian penghargaan kepada para ketua Bhayangkari cabang atas pengabdiannya, serta penyerahan hadiah lainnya. Selain itu acara tersebut juga dimeriahkan oleh hiburan dan tarian daerah.

(Nanang)