DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA “ SELENGGARAN BURSA INOVASI DESA”
Acara Pmbukaan Bursa Inovasi Desa di Buka oleh Sekada Kab.Wakatobi Drs.Muh.Ilyas Abibu
BB74-Wakatobi; Dalam rangka Pelaksanaan Program Inovasi Desa (PID) Tingkat Kabupaten, Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP2Pemdesa) Kabupaten Wakatobi bersama para Tenaga Ahli dan Pendamping Desa tadi pagi (23/12) telah sukses menggelar Bursa Inovasi Desa di Kabupaten Wakatobi Tahun 2017.
Laporan Kadis DP3Pemdes Kab.Wakatobi Drs.H, La Ode Husnan
Pada pembukaan Bursa Inovasi Desa di Kabupaten Wakatobi, yang berlangsung di Gedung Sanggar Budaya bertempat di Kecamatan Wangi-Wangi Kelurahan Mandati I. Turut Hadir Pabung (Koramil), Danlanal, Kajari , Asisten I,II dan III Sekda Kabupaten Wakatobi Drs. Muhammad Ilyas Abibu dan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP2Pemdesa) Kabupaten Wakatobi
Drs. H. La Ode Husnan, Kordinator Tenaga Pendamping Desa Tingkat Kabupaten Wakatobi,Tenaga Pendamping Desa Tingkat Kecamatan, Para Kepala OPD, Para Camat, Seluruh Kepala Desa beserta BPD, PD dan PLD Se Kabupaten Wakatobi.
Penyelenggaran Bursa Inovasi Tingkat Kabupaten dibuka oleh Sekda Kabupaten Wakatobi Drs.Muhammad Ilyas Abibu, dalam sambutannya Muhammad Ilyas Abibu menuturkan, kegiatan Bursa Inovasi Desa merupakan salah satu agenda yang dilanjutkan dari pembangunan serta program inovasi desa (PID) dan program pembangunan masyarakat desa. Program Tersebut dituangkan melalui keputusan Menteri Desa no. 83 tahun 2017 tentang program umum inovasi desa, di jelaskan bahwa kegiatan bursa inovasi desa merupakan agenda nasional untuk dilaksanakan di kabupaten seluruh Indonesia.” Terang nya (23/12/2017).
Lanjut Muhammad Ilyas Abibu menjelaskan bahwa Selain, memperdayakan masyarakat desa, tujuan utama kegiatan bursa inovasi desa, bagaimana pengelolaan dan penempatan potensi sumber daya yang di miliki oleh desa tersebut untuk di kelola dengan baik serta di tingkatkan kwalitasnya khususnya pemberdayaan masyarakat yang anggaranya bersumber dari Dana Desa (DD) itu sendiri.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP2Pemdesa) Kabupaten Wakatobi Drs. H. La Ode Husnan yang juga selaku Ketua Pelaksana dalam kegiatan Bursa Inovasi Desa Kabupaten Wakatobi Tahun 2017, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempercepat pelaksanaan proses pembangunan dan pemberdayaan di desa guna terwujud desa yang mandiri, berdaya guna dan berhasil guna. Lanjut Husnan menambahkan bahwa dalam kegiatan ini juga memperkenalkan inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa dalam menyelesaikan masalah. Dalam menjalankan kegiatan pembangunan serta meningkatkan kualitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang Inovatif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat desa, serta membangun kapasitas desa yang mandiri.
Husnan sangat berharap agar supaya Program Inovasi Desa bermanfaat manfaat maka tenaga fasilitas dan pendamping untuk saling bertukar pengetahuan dan belajar tentang kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang inovatif dengan Desa lainnya. Fasilitas dan pendamping untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang lebih Inovatif dan sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat. Desa dapat memanfaatkan jasa layanan teknis untuk meningkatkan kualitas kegiatan. Desa memperoleh kesempatan dan akses untuk meningkatkan kapasitas kegiatan perekonomiannya.Ungkapnya
Busra Inovasi Desa Tingkat Kabupaten diikuti oleh 35 Dinas dan Badan , 75 orang Kades dan 75 BPD , 8 orang Camat, orang Tim Pelaksana Inovasi Desa, Pendamping Desa, dan Pendamping Lokal Desa yang ada di ruang lingkup Kabupaten Wakatobi.
Pada kegiatan ini juga Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP2Pemdesa) Kabupaten Wakatobi Drs. H. La Ode Husnan sangat andil dalam Program Inovasi Desa, dengan mengajak para Kepala Desa dan TPID untuk menjadikan Desa yang ada di Kabupaten Wakatobi menjadi Desa Pintar dengan program internet masuk desa bersama Lintasarta selaku penyedia jasa layanan jaringan. Tidak hanya itu Lanjut Husnan juga mengajak para Kepala Desa untuk membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di setiap desa, guna memberdayakan dan mengelola informasi yang ada di desa, serta mengenalkan desa dan memperomosikan hasil UMKM desa di penjuru negeri dengan memanfaatkan Website dan sosial media.
Lanjut Husnan menambahkan bahwa Selain itu masih ada aspek yang harus diperhatikan secara serius dalam pengelolaan pembangunan desa adalah ketersediaan desa yg memadai, meyakinkan serta kondisi objektif maupun perkembangan desa yang menunjukkan pencapaian pembangunan. pengelolaan data dimaksud sangat beragam sehingga memiliki tantangan dan tingkat kesulitan yang berbeda. Bursa Inovasi Desa ini juga memberikan dukungan penguatan manajemen bursa pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, serta mengembangkan sistem informasi pembangunan desa yang mengarah pada inovasi dalam praktik pembangunan dan pertukaran pengetahuan yang dipetik dari hasil kerja desa dalam melaksanakan kegitan pembangunan yang di dayagunakan sebagai pengetahuan untuk ditularkan secara meluas.
Husnan Menambahkan bahwa Menu Bursa Inovasi Desa yang dihasilkan sebagai berikut: 1. Pengelolaan Tepung Rumput Laut; 2.Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik; 3. Pengolahan Ubi Kayu menjadi Kripik; 4. Pengolahan Ikan menjadi Abon; 5. Pemanfaatan Limbah Bambu menjadi Souvenir; 6. Pemanfaatan Daun untuk Topi; 7.Pembuatan Dodol Rumput Laut; 8. Pembangunan Talud berdesain Bronjong, Perlindungan Sampah dan Pelestrian Lingkungan; 9. Pembangunan Pemdes untuk konsumsi dan pertanian; 10. Menggaet investasi untuk pelayanan inklusi; 11. Forum kesehatan desa siaga; 12. Komitmen bersama Kades mengusung kegiatan sosial dasar (PSD); 13. Memanfaatkan Solar Cell untuk mengakses air bersih; 14. Optimalisasi asset desa untuk kemandirian posiandu; 15. Penanganan masalah luar biasa bidang kesehatan melalui posiandu; 16. Membuka jaringan tambahan pengajar di PKBM dan 17. Memanfaatkan aliran sungai menjadi desa mandiri energy Tutupnya..
( BOY-MITRO)