Indonesia Power UP Saguling Dukung Penuh Program Citarum Harum
Dalam upaya mewujudkan sungai yang bersih dan ramah lingkungan di masa yang akan datang, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya melalui Program citarum harum, bahkan program tersebut telah di tuangkan dalam Perpres no. 15 tahun 2018, dimana pemerintah menargetkan Citarum bersih dalam tujuh tahun kedepan.
Dalam program citarum harum berbagai elemen dilibatkan,mulai dari lembaga TNI, Polri Ormas, pencinta lingkungan dan lain-lainnya sampai ke pemerintah daerah hingga ke Kepala Desa.
Tidak terkecuali PT Indonesia Power (IP) UP Saguling yang terus aktif dalam melakukan sosialisasi dan berbagai upaya terus dilakukan, Indonesia Power selaku perusahaan yang memanpaatkan aliran sungai citarum untuk pembangkit listrik.
Bentuk dukungan IP terhadap program citarum harum, salah satunya dengan melakukan penertiban Kolam Jaring Apung (KJA) yang kini keberadaannya semakin menjamur di waduk saguling, yang diperkirakan hampir 35 ribu KJA, dimana jumlah tersebut sudah melampaui batas.
Disamping keberadaan KJA dapat mengakibatkan sedimentasi waduk, hasil dari produksi ikan juga bisa dikata gorikan kurang layak konsumsi, karena kwalitas air waduk yang berada di level 4yang tak layak dipakai keperluan manusia dan beternak ikan.
Saat ini Indonesia Power menurunkan tim untuk pendataan dan sosialisasi, terhadap pemilik KJA, dimana tim tersebut memberikan pemahaman dan pendekatan,untuk tahapan lebih lanjut.
Menurut ketua tim Asep Sopian yang juga ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) dirinya ditugaskan oleh PT IP untuk melakukan pendataan dan sosialisasi berikut pendekatan secara dor to dor terhadap pemilik KJA. “Saya bersama rekan-rekan melakukan pendataan dengan mendatangi pemilik kolam, ada yang langsung ke kolam dan ada juga yang kerumahnya. Kami bukan hanya pendataan, tapi juga menyosialisasikan program citarum harum, karena dengan pendekatan secara persuasif akan memudahkan dalam meningkatkan kesadaran warga,” ucapnya.
Sementara itu menurut SPS Lahan PT Indonesia Power Amin alimin mengatakan pihaknya telah menugaskan tim untuk pendataan sebagai langkah awal penertiban KJA. “Saya telah membentuk dan menugaskan tim untuk melakukan pendataan dan sosialisasi sebagai langkah pertama atau tahapan sebelum ke exsekusi, karena sosialisasi sangat penting dilakukan untuk meminimalisir adanya gesekan dengan pemilik KJA. Dengan di berikan pemahaman saya berharap para pemilik KJA mengerti dengan Program yang telah di buat oleh pemerintah,” ungkapnya.
“Karena program tersebut juga demi kebaikan masyarakat semua, termasuk untuk meminimalisir dampak negativ dari tercemarnya sungai citarum terhadap kesahatan masyarakat itu sendiri, “papar Alimin.
( Hen/Ris/Rat – KBB )