WAKATOBI – Dosen Fakultas Teknologi Dan Industri Pertanian (FTIP) Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sri Wahyuni menyebutkan Kasoami lebih unggul dibandikan nasi.
Hal itu ia ungkapkan dalam Sosialisasi Dan Promosi Penganekaragaman Sumber Pangan Alternatif. Di Aula Bajo Resort, Kecamatan Wangiwangi Selatan, Minggu (5/11/2017).
“Nyata sekali bahwa kasoami itu lebih unggul dibandingkan nasi, karena kasoami terbuat dari singkong yang banyak mengandung serat serta mengandung beberapa zat gizi lain. Walaupun tidak sekaya beras atau nasi, singkong juga merupakan bahan pangan yang slow release. Jadi kita makan tidak terlalu cepat dicerna, sehingga dalam jangka waktu lama, kita masih bisa tetap berenergi dan jauh lebih kuat,” ungkapnya.
Ia mengatakan keunggulan dari kasoami, selain kandungan seratnya yang tinggi, juga menjadi makanan sehat yang menyehatkan pencernaan dan mencegah penyakit yang disebabkan infeksi saluran pencernaan, serta membuang kolestrol karena kandungan seratnya yang tinggi.
“Apalagi kalau kasoami dimodifikasi dengan ditambahkan bahan-bahan beranti oksidan dan bakteri. Kita hanya cukup memberi pewarna dari bahan-bahan alami. Misalkan diberi perasan air pandan, kunyit dan ubi ungu maka akan lebih unggul lagi dan jelas kasoami akan lebih bertahan lama,” ujarnya.
Lebih lanjut Sri Wahyuni menjelaskan, saya ingin agar kasoami ini ada modifikasi dari bentuk dan ukuran. Sehingga, orang yang segan makan kasoami karena ukurannya yang besar sekarang bisa tersaji lebih kecil. Kemudian warnanya juga tidak hanya berupa putih atau hitam tapi orang juga bisa menikmati kasoami ungu, kasoami hijau dan kasoami kuning.
Selain itu, ia juga mengatakan kasoami dapat juga diolah dalam berbagai bentuk dan beraneka rasa.
“Saya menawarkan kasoami yang dicetak dalam cetakan kue kecil-kecil dengan berbagai rasa, ada yang rasanya tawar, agak asin dan rasanya agak manis juga boleh. Bisa ditambahkan isi juga, seperti daging cincang, ikan asap dan sebagainya. Sehingga olahan kasoami lebih bervariasi serta memberi daya tarik dan manfaat kesehatan yang lebih besar,” terangnya.
Dikesempatan itu ia menyampaikan cara mengolah kaopi yang juga sebagai bahan dasar kasoami agar bisa dinikmati saat berpergian serta praktis dibawa kemana-mana.
“Dulu saya pernah kesini (Wakatobi) sebelumnya untuk mensosialisasikan kaopi kering. Caranya kaopi itu dikeringkan supaya tidak cepat rusak dan dikemas sedemikian rupa. Untuk menikmati kasoami kita hanya perlu mengukus kaopi tersebut, serta ditambahkan sedikit air agar lembab Nah dari hasil akhir itu kita bisa menikmati kembali kasoami.
(Nova Ely Surya)