Dinas Bina Marga, Damkar, unsur TNI, Polri, Kab.Subang, dibantu masyarakat Desa Sagalaherang Kidul Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, membersihkan gunungan tanah dan pohon tumbang yang menghalangi jalur wanayasa-Jalancagak Subang yang disebabkan dari tanah longsor.
eMenurut keterangan Gian salah seorang Warga setempat saksi mata mengatakan ke awak Media BB74 dilokasi kejadian Memamparkan, Sekira jam 19.15 WIB, “Ketika saya masih bekerja di bengkel tiba-tiba tanah tebing didepan bengkel saya longsor, padahal hujan sudah reda, kala itu sempat melintas dua motor yang akhirnya ketimbun longsoran tanah, tapi tidak sempat ada korban jiwa,” katanya.
Terjadinya longsor di Tanjakan Cimuja, Desa Sagalaherang Kidul RT.07/07 jalur yang menghubungkan Wanayasa Jalan Cagak Subang itu sempat mengalami kemacetan panjang terutama dipagi hari karena aktivitas warga Jalur yang menghubungkan dua Kabupaten ini selalu dipadati oleh kendaraan baik roda dua atau roda empat yang melintas.
Saat dikonfirmasi Media BB74, ditempat kejadian Kapolsek Sagalaherang AKP Nandang S, menjelaskan, “Memang benar kejadian longsor ini terjadi saat hujan turun deras, lagi pula postur tanahnya tebing dan sering diguyur hujan, tanaman penyangganya, cuma pohon bambu hingga tanah tidak bisa menampung debet air yang banyak, dan akhirnya terjadilah longsor,”ucapnya.
“Himbawan saya, dimusim penghujan ini masyarakat harus selalu waspada, apalagi yang tinggal dilereng-lereng gunung, jangan buang sampah sembarangan, menebang pohon bebas, selain faktor alam musibah ini juga bisa terjadi karena ulah manusianya,”Tambahnya.
Kapolsek Sagalaherang dibantu Dinas Bina Marga, Damkar unsur Kabupaten Subang TNI dan masyarakat setempat berjibaku membersihkan longsoran tanah dan pohon bambu yang berserakan dijalan raya.
Dengan dibantu satu Unit kedaraan Dumtruk, Doser, dan satu Unit kendaraan Damkar milik Pemda Subang, akhirnya setelah menelan waktu setengah hari, bongkahan tanah dan pohon bambu tersebut bisa bersihkan.
Sampai berita ini diturunkan Kepala Desa Sagalaherang Kidul belum sempat diwawancarai karena masih sibuk dengan warganya ikut mebereskan dan membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
(Epul, Denih)