
KELOMPOK ABU SAYYAF SANDERA DUA ORANG WNI ASAL WAKATOBI
Buser Bhayangkara 74, Wakatobi – Sejumlah masyarakat di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibuat heboh oleh video penyekapan dua orang warga yang di duga adalah warga pulau Kaledupa yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
Video berdurasi 30 detik itu diunggah oleh akun Kim Hundin di media sosial Facebook pada tanggal 14 Februari 2019 dan dibagikan oleh akun Aly Musriadi kedalam group facebook Wakatobi online (WO).
Dalam video itu, nampak empat orang anggota Abu Sayyaf mengenakan penutup wajah dan bersenjata laras panjang dan satunya lagi menutup wajah sambil mengacungkan parang dileher salah satu dua orang sandera yang dikabarkan bernama La Hariadi dan La Heri warga Pulau Kaledupa.
“Saya warga negara Indonesia, kerjaan saya nelayan di Sabah Sandakan. Saya kena tangkap oleh Abu Sayyaf Philipin di laut Sandakan. Saya minta perhatiannya pemerintah negara Republik Indonesia (RI) terutama Presiden dan Bapak si Dadang,”kata salah satu pria yang menjadi sandera dalam video itu.
Dalam video itu juga salah satu akun bernama Salman Alfarisi mengatakan bahwa salah satu nelayan yang di sekap itu adalah pamannya.
“Kasiaann ya Allah, itu Paman saya, adik kandung bapak saya, orang Buton, Kabupaten Wakatobi, Kecamatan Kaledupa, desa Kalimas,”ungkapnya.
Sementara itu, akun bernama Z Thanju’s Mark warga Pulau Kaledupa yang tinggal di Sandakan mengatakan jika nelayan yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf itu adalah warga dikampungnya di pulau Kaledupa.
“Ini 1 kampungku ni sampai skrg blum bebas masi di tahan ,,, agaknya sdah 3 bulan ni kes ,,harap2 selamat smua,”katanya dalam video tersebut.
Sementara itu menurut postingan akun Facebook Rhafel Araruna, dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi yang bekerja sebagai nelayan di Sandakan Malaysia di sandera oleh kelompok Abu Sayyaf Filipina sekitar dua bulan lalu.
Namun sampai saat ini mereka belum dibebaskan. Dan kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 10 Milyar, untuk pembebasan dua WNI tersebut.
“Semoga mendapat perhatian dari Pemerintah. #selamatkanNYAWA mereka,”tulisnya dalam postingannya. Selasa, (19/2/2019).
Sementara itu, belum diperoleh keterangan dari Kementerian Luar Negeri terkait dugaan penyanderaan ini.
Penulis : Asiati anggota Biro Wakatobi,
Editor : Hugeng/Taufik/Buserbhayangkara74