KERJA BARENG JOHNSON & JOHNSON, APPLE WATCH KEMBANGKAN FITUR PENDETEKSI STROKE

“Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sejak awal ritme denyut abnormal yang terjadi di jantung atau AFib dan mencegah stroke dengan menggabungkan pengetahuan fisik dari Apple dan apa yang kita miliki dari pengetahuan medis dan ilmiah,”

BB74, Jakarta – Serangan penyakit stroke menjadi momok yang menakutkan masyarakat dunia, yang mengkhawatirkan adalah sulitnya mendeteksi dini serangan stroke tersebut. Atas dasar itulah, sejumlah pengembangan teknologi terus dilakukan untuk mendeteksi penyakit itu.

Salah satunya yang mengembangkan teknologi pendeteksi dini terhadap stroke adalah perusahaan raksasa teknologi, Apple yang terus mengembangkan kemampuan jam tangan pintarnya, Apple Watch sebagai alat pendeteksi penyakit stroke.

Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Jumat (18/01/2019), Apple bekerja sama dengan Johnson & Johnson dalam studi pengembangan Apple Watch untuk membantu mengurangi risiko stroke.

BACA JUGA  KABAG OPS POLRES CIANJUR PIMPIN APEL PENGAMANAN "KONSER ARIEL NOAH" DI CIANJUR
Fitur pendeteksi stroke di Apple Watch. (Foto dok. Cnet)

Menurut Paul Stoffels, selaku wakil presiden eksekutif dan kepala ilmiah Johnson & Johnson, studi tersebut akan menggabungkan teknologi dan pengetahuan medis.

“Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sejak awal ritme denyut abnormal yang terjadi di jantung atau AFib dan mencegah stroke dengan menggabungkan pengetahuan fisik dari Apple dan apa yang kita miliki dari pengetahuan medis dan ilmiah,” ucap Paul.

Sedangkan Chief Operating Officer Apple, Jeff Williams menambahkan bahwa pihaknya selama ini mendapat respon positif atas adanya fitur Atrial Fibrillation (AFib) yang selama ini memberi tahu pengguna jika mereka tiba-tiba mengalami detak jantung yang tinggi atau rendah secara tiba-tiba.

BACA JUGA  TPNPB-OPM KLAIM LAKUKAN SERANGAN? TNI-POLRI: ITU PROPAGANDA KKB

“Kami ingin pemahaman yang lebih dalam tentang hasil dan pencegahan yang terkait dengan deteksi dini. Kami sangat senang bekerja dengan Johnson & Johnson, yang memiliki sejarah panjang dan keahlian dalam penyakit kardiovaskular,” tulis Jeff.

Studi ini akan dimulai akhir tahun 2019 dan diharapkan akan berlangsung selama beberapa tahun. Sementara itu, fitur lain yang dapat dikerjakan Apple adalah cara pengukuran glukosa yang non-invasif.

Sebelumnya Apple bakal membawa teknologi baru untuk suksesor Apple Watch di masa yang akan datang. Raksasa asal Cupertino, Amerika Serikat ini nantinya akan menyematkan sensor biometrik yang bisa identifikasi pengguna lewat tekstur kulit.

Berdasarkan laporan dari Patently Apple, seperti dikutip dari Ubergizmo pada Jumat (04/01/2018), Apple telah mengajukan paten untuk dapat menanamkan sensor biometrik ke dalam Apple Watch, agar dapat mendeteksi tekstur kulit penggunanya.

BACA JUGA  AKIBAT PENGARUH ALKOHOL SISWI SMA DIPERKOSA OLEH DUA TEMANNYA

Perlu diketahui, selama ini smartwatch tersebut mengidentifikasi pengguna dan melakukan verifikasi Apple Pay melalui password. Sementara ketika sensor biometrik ini disematkan, tampaknya Apple Watch bisa dengan mudah mengidentifikasi pengguna yang memakainya, dan melakukan verifikasi. Demikian telset.id mengabarkan.

Editor : Red/BB74.

Previous Article
Next Article

TABLOID EDISI TERBARU 2019

  • Edisi Ke-69

IKLAN LAYANAN PUBLIK

KOMUNITAS JURNALIS ANTIHOAX