Media Buser Bhayangkara74, bekerjasama Dengan Diskominfo KSB NTB

Buser Bhayangkara 74,” Dana Bantuan Sosial (Bansos) stimulan dari Program Pariri Lansia dan Disabilitas di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) NTB segera disalurkan, pasalnya berkas pengajuan pencairan anggaran  untuk salah salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten bermotokan “Pariri Lema Bariri” tersebut sudah ditandatangani oleh Kepala Dinas Sosial Setempat.

Kepala Dinas Sosial Sumbawa Barat NTB dr.H.Syaifuddin kepada Wartawan Media Buser Bhayangkara74 membenarkan, berkas pengajuan pencairan dana bantuan sosial stimulan untuk program Pariri Lansia dan Disabilitas sudah ditandatangani, yang tentunya anggaran program stimulan yang telah dicanangkan sejak tahun 2016 tersebut segera disalurkan kepada masyarakat yang berhak, “Dana untuk Program bantuan sosial stimulan Pariri Lansia dan Disabilitas di KSB NTB , sempat terganggu akibat adanya Covid-19 dan diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun diakhir tahun 2020 ini kembali kita ajukan berkas pencairannya,” kata Kadissos KSB.

Dan menjelaskan, akibat pandemic Covid-19 dan keluarnya kebijakan PSBB tersebut, sehingga Dinas Sosial Kabupaten diharuskan untuk mengikuti kebijakan atau aturan birokrasi yang diatas, dengan  melakukan recofussing angaran yang berdampak tehadap rencana awal yang telah disusun dengan matang dilakukan perubahan sesuai situasi dan kondisi yang ada, “Karena Pandemic Covid-19 yang mengharuskan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terus memusatkan perhatian pada pemberantasan penyebarannya, juga tervokus untuk penanggulangan dampak ekonomi secara universal,” jelas Kadissos.

Untuk itu, semua program yang sempat tertunda akan dilanjutkan di akhir tahun 2020 ini, termasuk pencairan dana Pariri Lansia dan Pariri Disabilitas, juga  masyarakat harus mengetahui bahwa dana tersebut bersifat stimulan yang ditentukan sesuai kemampuan APBD, “Saya sudah menandatangani berkas pengajuan pencairannya, dan anggaran tersebut ditentukan sesuai jumlah penerima manfaat, dan kita dari Dissos terus pro aktif mengupgrade data terkait jumlah lansia dan disabilitas yang setiap tahun terjadi perubahan.” Jelas dr.H.Syaifuddin dengan rinci.

Dan mengungkapkan, Dinas sosial Sumbawa Barat selama ini telah bekerja maksimal dalam mengawal berbagai program pengamanan jaringan sosial dalam rangka pemulihan perekonomian masyarakat akibat wabah Covid-19 yang mencemaskan semua pihak,
“Ada beberapa program bantuan sosial yang telah diluncurkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Daerah Sumbawa Barat, yaitu dana Bantuan  Sosial Tunai (BST) dari Pusat dan  Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga Program JPS Gemilang dalam bentuk sembako dari Provinsi NTB serta program bantuan sosial dari Pemerintah Daerah Sumbawa Barat yaitu JPS Bariri untuk keluarga rentan dan ada juga Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) menggunakan Dana Desa (DD) dari APBN,” jelasnya.

Dan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa Barat telah menyuntikkan anggaran tambahan bertujuan agar terjadi azas keadilan, sehingga semua masyarakat harus mendapatkan bantuan sosial masing – masing Kepala Keluarga senilai Rp.600 ribu perbulan selama tiga bulan,  “Pemerataan jumlah pemberian dana Bansos untuk masyarakat tersebut, mungkin hanya terjadi diwilayah birokrasi Kabupaten Sumbawa Barat saja, karena di Kabupaten lain dikabarkan program JPS gemilang dan JPS BPNT hanya dibagikan sembako masing-masing  totalnya senilai Rp.250 ribu, untuk itu  patut bersyukur dan terimakasih kepada Pemerintah Daerah yang terus peduli terhadap berbagai persoalan sosial dan ekonomi yang teterjadi ditengah masyarakat, “Program Bansos PKH juga terus berjalan selama Covid-19 ini, dan alhamdulillah program dari Pusat tersebut dijalankan maksimal, bahkan Output dari program PKH itu sendiri telah nampak, sesuai jumlah keluarga yang awalnya tergolong rentan miskin, namun saat ini telah digraduasi atau diwisuda menjadi keluarga mandiri, karena dinilai secara ekonomi telah mampu dan dinyatakan sudah tidak memenuhi syarat lagi masuk menjadi bagian dari PKH atau graduasi alami, yang maksudnya dalam keluarga tersebut sudah tidak memiliki anak sekolah, tidak ada ibu menyusui dan lainnya,” demikian paparan rinci Kadis Sosial KSB.

Untuk diketahui, selain program PKH yang terus berjalan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), ada juga beberapa program sosial  lainnya yang tetap berjalan ditengah wabah Covid-19 inj, dan semua program Bansos tersebut adalah tugas dan tanggungjawab Dinas sosial, termasuk menyantuni fakir miskin bekerjasama dengan Baznas, serta perlindungan dan pendampingan anak yang diketahui tengah mengalami kekerasan dan pelecehan juga melindungi orang-orang yang hidupnya terlantar.

( Hong KSB – NTB )

Tinggalkan Balasan