Menteri Pertanian Bagikan Alsintan Untuk Petani di Butur
Buserbhayangkara.74.com, Buton Utara – Kementerian Pertanian Republik Indonesia meyalurkan bantuan kepada petani di Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra). Bantuan tersebut, berupa alat dan mesin pertanian (alsintan), antaralain traktor roda dua, roda empat, traktor multiguna, exavator mini, alat tanam jangung implementasi dengan traktor roda empat, dan Rice Miling Unit (RMU), dengan kapasitas 1,5 ton per jam.
Penyerahannya, dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, kepada sejumlah kelompok tani secara simbolis. Itu berlangsung di Desa Dampala Jaya, Kecamatan Kulisusu Barat, saat kunjungan Menteri di Buton Utara, Kamis (26/7).
Amran Sulaiman menuturkan, penyaluran bantuan ini sebagai wujud komitmen pemerintah pusat, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian. Kata dia, potensi sektor pertanian di daerah itu sangat melimpah, sehingga harus dikembangkan secara optimal.
Tak sampai di situ. Usai menyerahkan bantuan secara simbolis, Mentan juga ingin mendengarkan langsung, usulan kebutuhan dari para petani, terkait kebutuhan tani mereka. Beberapa diantaranya, ada yang meminta pompa air, alat panen/perontok, benih padi organik, dan juga sapi. Hasilnya, diapun langsung menyetujui.
“Pak Kadis Pertanian (Butur) langsung ke Jakarta. Jangan sampai aku sudah putuskan, bapak tidak datang?,” tutur Amran Sulaiman.
Terkait dengan program pengembangan padi organik, yang kini sedang gencar dilakukan di butur, Mentan pun sangat mendukung. Kata dia, harga penjualan, padi organik tidak kalah menjanjikan dibandingkan hasil pertanian yang lain.
“Ini pedesaan tapi kemasannya sudah masuk nasional. Ini sudah bisa ekspor. Sudah bagus. Harganya, kalau dijual di luar ini enam dolar, atau kurang lebih seratus ribu. Di jakarta, 30 sampai 40 ribu,” terangnya.
Untuk itu, Amran menegaskan, agar pengembangannya di tingat daerah dilakukan secara serius. Tentu dengan dukungan dari pemerintah pusat.
“Ini bisa mengangkat kesejahteraan petani. Kami akan dorong, kami akan bantu dari pusat,” tegasnya.
Selanjutnya, Amran menambahkan, jika pengembangannya sukses, ke depan bantuan yang diberikan bisa lebih besar dari sekarang. Begitu pun sebaliknya.
“Kalau berhasil, tahun depannya akan kami tambah, bantuan. Bisa jadi dua kali lipat. Kami ingin ini dioptimalkan produktifitasnya. Kami ingin, (Pemkab Butur) kerja dengan baik. Pertanian kita tidak kalah dengan negara lain,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Butur Abu Hasan mengatakan, keputusan Mentan menyalurkan sejumlah bantuan di butur adalah langkah sangat tepat. Menurutnya, daerah yang dipimpinnya itu memiliki potensi yang cukup besar di sektor pangan. Baik itu padi sawah, maupun ladang yang kini dikenal dengan padi organik, jambu mete dan kedelai.
Di sektor perkebunan, butur juga terdapat cengkeh, kelapa, lada, dan kakao. Begitu pula, dengan peternakan. Kata dia, masyarakat butur juga sangat antusias ingin meningkatkan pendapatannya melalui peternakan sapi, kambing dan ayam.
“Yang tidak kalah pentingnya juga saya harus katakan, para petani di butur sangat berterima kasih kepada Pak Menteri, atas bantuan yang sudah diberikan, dan bantuan itu pula dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin,” tutur Abu Hasan.
Dikatakan pula, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa setiap kabupaten harus punya program unggulan daerah. Sehingga, tahun 2017, Pemkab Butur mulai fokus mengembangkan program pertanian organik.
“Ini memang baru awal, baru langkah permulaan, dan saya berharap ada langkah-langkah berikutnya. Ada kerja-kerja besar di masa yang akan datang, yang harus kami lakukan di Kabupaten Buton Utara, terkait dengan pengembangan pertanian organik ini,” pungkasnya.
Irsan.