Pembangunan TPT Di Desa Nangewer Purwakarta Ambrok di Duga Asal Jadi
Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Babakan Kupa Desa Nangewer Kecamatan Darangdan Kabupatenpurwakarta, Sepanjang 65 meter dan tinggi 1,5 meter, roboh dan ambrol sepanjang kurang lebih 25 meter.
Hasil pantauan awak Media, bahwa Tembok Penahan Tanah itu dibangun menggunakan Dana Desa (DD) tahap pertama 2017 sebagaimana informasi terpampang di papan nama Proyek TPT yakni bersumber dari Dana Desa senilai Rp 52.109.500.
“Ambruknya Bangunan TPT itu diduga karena dalam pekerjaan penerapan konstruksi bahan material tidak sesuai petunjuk teknis, Seperti pasir menggunakan pasir lempung berwarna kemerah-merahan, Adukan semen pun dipastikan kurang maksimal. Sehingga, berdampak hasil bangunan TPT itu kurang kuat dan kokoh. Pembuktian itu sangat jelas saat lempengan batu adukan itu saya patahkan pakai tangan, ternyata mudah dipecahkan,” tegas Dedi Saidi Tim 9 Nusantara saat bersamaan melakukan investigasi dilokasi TPT ambrol tersebut, Minggu (12/11).
“Sementara itu, ambruknya Proyek TPT tersebut, selain penerapan bahan material pasir dan semen tidak sesuai juknis dan juklak, Juga posisi pemasangan TPT itu berdiri terlalu tegak. Padahal, seharusnya dibangun dengan sedikit miring agar ketahanan tembok menjadi kuat.
“Saya tegaskan bahwa dalam Penerapan Bangunan TPT oleh pekerja atau tukang bangunan yang difasilitasi oleh TPK DD Nangewer terkesan asal jadi. Bahkan, terpantau juga penerapan bagian atas TPT tidak rapi dan tidak pula dilakukan finishing akhir,” tambah Dedi Saidi.
Adapun, menurut pengakuan Ketua TPK DD Nangewer Ahmad yang disaksikan Kades dan Perangkat Desa Nangewer, Senin (13/11) di Kantor Balai Desa Nangewer menerangkan bahwa, “Proyek TPT berlokasi di Kampung Babakan Kupa itu roboh hari rabu lalu dan kami dari Pihak TPK sudah melakukan musyawarah dan TPT yang roboh itu akan segera dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Sedangkan, menurut Kades Nangewer Asep Endang Sarip menuturkan, “Ambruknya TPT itu disebabkan faktor cuaca. Karna, sudah beberapa hari ini terjadi turun hujan dan curahan air menggenangi tanah urugan badan jalan, lalu limpahan air meresap dan menimpa TPT itu hingga roboh. Bahkan, Kades Asep pun secara terang-terangan mengakui bahwa penyebab robohnya TPT itu ada kategori ia yakni sedikitnya pemasangan pipa penyuling saluran air dan tidak dipasang besi rusuk pengancing,” ujarnya.
(Epul purwakarta)