PEMERINTAH MELIBATKAN MASYARAKAT MENGOLAH SAMPAH DAPAT MENGURAI KEMISKINAN

Buser bhayangkara74. Pertambahan penduduk yang cepat perlu diimbangi dengan kapasitas pelayanan pengelolaan sampah sesuai kebutuhan agar tidak bertumpuk di jalan, dipingir pantai dan saluran air yang dapat menyebabkan banjir, meningkatkan jumlah serangga, dan menjadi sarana berkembangnya penyakit. Sementara penanganan sampah oleh Pemerintah umumnya hanya berupa pembuangan dan penimbunan pada lokasi tertentu atau dibakar sehingga dapat menyebabkan polusi air dan udara (Zurbrügg & Schertenleib, 1998).

Untuk menghindari polusi air dan udara melalui penanganan sampah yang terpusat di TPA (tempat Pembuangan sampah) maka pemerintah provinsi,kabupaten dan kota dapat mengambil langkah antara lain Peningkatan kapasitas masrayakat baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal berupa pelatihan dan kursus terkait dengan pengolahan sampah baik sampah organic maupun sampah anorganik, pemikiran tersebut muncul untuk mengurai penumpukan sampah ke zona-zona pemberdayaan kelompok atau individu yang telah di persiapkan, penguraian sampah ke zona-zona tertentu secara langsung maupun tidak langsung akan mengurai kemiskinan yang ada dimasing-masing area/zona tersebut. Secara sederhana untuk meyakinkan pemahaman kita bahwa penguraian sampah ke zona/area yang telah ditentukan merupakan bagian dari upaya untuk mengurai kemiskinan karena zona/area yang di tentukan untuk sasaran penguraian sampah telah diantisipasi dengan kesiapan masyarakat baik kelompok /individu yang telah siap untuk mengolah sampah baik organic maupun anorganik.

Dengan kesiapan yang dimiliki masyarakat baik kelompok /individu untuk mengolah sampah baik organic maupun anorganik sudah barang tentu akan menghasilkan prodak, dari prodak yang dihasikan tersebut akan mendapatkan nilai manfaat berupa nilai tambah penghasilan secara berkelanjutan karena asumsi sampah adalah jumlah penduduk bertambah maka sampah akan bertambah.

1. Cara mengolah sampah organi
Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya. Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan secara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
• Pengomposan Menggunakan Drum Plastik “ Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga “.
Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan : 1.Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas minimum 100 kg. 2. Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob). 3. Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).
Cara Membuat ; 1.Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm. 2. Taburkan bioktivator Orgadec 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata. 3. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik. 4. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya. 5. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.
• Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)
Bahan : 1. Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja yang dapat difermentasi (20 bagian). 2, Kompos yang sudah jadi (2 bagian). 3. Dedak 1 bagian. 4. Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan). 5. Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).
Cara Membuat . 1. Cacah atu giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi. 2, Larutkan Dectro ke dalam air. 4. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%. 5. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni. 7. Pertahankan temperatur 40-600 C. 8. Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

BACA JUGA  KAPOLSEK CIBIUK HADIRI RAPAT SOSIALISASI SAPRAS 4 KORWIL UPT DIKNAS

2. Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)
Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

1a. Jenis-jenis sampah anorganik
Contoh sampah dari sampah anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng bekas, botol bekas, bahkan kertas, dan lain-lain.
Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batu-batuan untuk mengurug tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat untuk pupuk dan lain-lain.
2a. Cara mengolah sampah anorganik
Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
• Sampah kertas “Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau Anda sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.”
• Sampah kaleng “Banyak sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-hari. Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan daur ulang.” Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk membuat baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur.
Perlakuan kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah makanan memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering, kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga begitu. Kaleng yang mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani hati-hati, jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.
• Sampah botol “Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol. “
• Sampah plastik “Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu”.
• Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun) “Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun”
• Sampah kain “Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar, dan lainnya”
Penanganan Pengolahan sampah dengan baik dan benar Disamping dapat mengurai garis kemiskinan juga dapat meminimalisir dampak yang akan ditimbulan oleh Sampah Organik dan Anorganik. Adapun dampak yang dapat diminimalisir dari pengolahan sampah organic dan anorganik sebagai berikut :
1. Dampak sampah organic yang dapat diminimalisisr “ Terhadap Kesehatan. Antaralain “
o Penyakit diare, kolera, tifus dan Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever)
o Penyakit jamur (misalnya jamur kulit).
o Penyakit cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
o Sampah beracun: pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

BACA JUGA  KETUA GARDA BINTANG TIMUR (GBT) DAENK JAMAL SALURKAN BANTUAN LANGSUNG DI EMPAT TITIK LOKASI BENCANA TSUNAMI LAMPUNG SELATAN

2. Dampak sampah organic yang dapat diminimalisisr “ terhadap Lingkungan.
Berkurangnya Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Dengan minimnya Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan maka asam organik dan gas-cair organik, seperti metana akan berkurang ..

3. Dampak sampah anorganic yang dapat diminimalisisr terhadap “Gangguan Kesehatan “
o Berkurangnya Timbulan sampah sebagai tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong enularan infeksi menjadi berkurang juga
o Berkurangnya Timbulan sampah yang dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
4. Dampak sampah anorganic yang dapat diminimalisisr terkait “ kualitas lingkungan “

• Estetika lingkungan “ berkurangnya Timbulan sampah sehingga bau, kotor yang berserakan sehingga menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
5. Dampak sampah anorganic yang dapat diminimalisisr “ pembangunan wilayah”
Tersediannya penanganan pengolahan sampah dengan baik dan benar dapat mempertahankan kualitas estetika lingkungan, sehingga pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

BACA JUGA  Perlu Perhatian Dinas Yang Terkait Untuk Masyarakat Miskin

Penulis : Muh.Giswan Sumitro

  • 3
    Shares
Previous Article
Next Article

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TABLOID EDISI TERBARU 2019

  • Edisi Ke-69

DESTINASI WISATA

RUBRIK KESEHATAN

KABAR DUNIA

IKLAN LAYANAN PUBLIK

KOMUNITAS JURNALIS ANTIHOAX