Bima NTB. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima optimis meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2018 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) Republik Indonesia.
Hal tersebut didasarkan dari komitmen pemerintah daerah mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi Pengarusutamaan Gender (PUG), dukungan anggaran dan sejumlah inovasi lain.
Tahun ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Republik Indonesia Republik Indonesia menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang menitik beratkan pada PUG.
Selain Kabupaten Bima, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Dompu turut bersaing mendapatkan penghargaan tahun ini. Berkaitan dengan penilaian dan evaluasi ini, Pemerintah Kabupaten Bima bertekad meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2018.
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri yang hadir bersama Tim APE, Kepala Bappeda, Kepala DP3AP2KB, Kepala BPPKAD, Inspektur, Kabag OPA Setda Kabupaten Bima dan
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Kabupaten Bima, Laily Ramdani S. STP, di Hotel Lombok Plaza – Mataram, Selasa (6/11/2018) lalu, dalam pengantarnya mengatakan Pemkab Bima serius dan berkomitmen dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi PUG.
Berkaitan dengan penilaian, Bupati Bima mengatakan bahwa Tim APE Kabupaten Bima siap untuk diverifikasi oleh tim dari Kementerian PPPA RI.
Pada sesi presentasi data di hadapan tim, Kepala Bappeda Kabupaten Bima Drs H Muzakkir, M.Sc selaku ketua Pokja PUG Kabupaten Bima memaparkan ada tujuh komitmen dan kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Kegiatan yang telah dilaksanakan mencakup kebijakan/peraturan perundangan, dokumen perecanaan RPJMD, Renstra yang mendukung pengarusutamaan gender serta terpenuhinya aspek kelembagaan yang mencakup Kelompok Kerja PUG, focal point,” ujar Drs H Muzakkir, M.Sc seperti dikutip Kepala Bidang Komunikasi Publik dan Desiminasi Informasi, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Bima, Suryadin, S.Si, M.Si.
Komponen lain kata Muzakkir adalah kapasitas SDM yang terlatih, anggaran rensponsif gender, pengelolaan data dan informasi berbasis gender, analisis anggaran yang rensponsif gender dan peran serta masyarakat dalam dunia usaha.
Selain upaya tersebut, wujud komitmen juga dengan menghadirkan sejumlah inovasi antara lain aplikasi “SIMAWAR” yang berbasis android dalam pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Inovasi lainnya adalah membuat gender champion atau perempuan inspirasi melalui Majalah Inspirasi dari Perempuan (IDP) Bima, penguatan kapasitas Caleg perempuan dan BPD perempuan dan pembentukan Satgas penanganan kasus perempuan dan anak (PPA) desa.
Selain itu, penganggaran 20 persen dari total anggaran Dana Insentif Desa (DINDA) untuk kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak juga dialokasikan. [Haris]