Polisi yang bekerja sama dengan BNN, Bea Cukai, dan Dit Polair, kembali menggagalkan penyelundupan sabu melalui Batam. Diduga penyelundup di Batam satu jaringan sindikat dengan pemilik 1 ton sabu yang terungkap di Anyer minggu lalu.
“Alhamdulillah kapal Bea Cukai dan Polair sudah menangkap dan sedang ada di Batam. Diduga masih ada barang lagi di dalam kapal Wanderlust tersebut dan masih akan diperiksa lagi,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (20/07).
Jenderal Tito menduga, ada narkoba jenis lain yang kemungkinan diselipkan di dalam kapal tersebut. Saat ini tim sedang menyelidiki kapal tersebut.
Jenderal Tito mengatakan, pembongkaran sindikat sabu ini merupakan yang terbesar ditangani Polri. Mereka menggunakan jalur laut dan melintasi beberapa negara dari Taiwan hingga Indonesia.
“Berkat kerja sama tiga instansi ini bisa memotong suplai-suplai narkoba,” tuturnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menegaskan, pengungkapan 1 ton sabu ini merupakan peringatan bagi bandar narkoba asing agar tidak menjadikan Indonesia sebagai sasaran distribusi narkoba. Jenderal Tito geram karena mereka menganggap hukum di Indonesia lemah.
“Hukum kita dianggap lemah sehingga kita menindak tegas dan keras pelaku-pelaku asing, melawan langsung tembak. Dalam kasus ini 1 org ditembak mati,” kata Jenderal Tito.
Gun-Red