Akibat diguyur hujan beberapa hari ini kondisi rumah tersebut memang sudah rapuh dan sudah tua serta tanah yang sangat labil mengakibatkan bangunan tersebut menjadi ambruk, Rumah yang dihuni satu keluarga itu sudah empat tahun tinggal dipinggir tanggul Citarum dan lokasinya memang sangat jauh dari para tetangga. Lokasi Rumah dikampung Batu jaya Rt. 004/002 Desa Lenggah Jaya.
Dengan bertempat tinggal dipinggir tanggul sungai Citarum sangat dikeluhkan oleh Bapak. Betel dengan ketidakmampuannya dan tidak memiliki tempat tinggal lagi dengan mendirikan rumah dipinggir tanggul sungai Citarum inilah yang masih bisa Bapak. Betel tempati.
Bapak. BETEL 70 Tahun kepada para awak Media menuturkan keluh kesahnya selama ini ia hidup hanya berdua istri tercintanya dengan kehidupan yang sangat pas-pasan tidak memiliki pekerjaan yang menetap hanya sebatas pekerja serabutan dan mengenai tempat tinggal dikatakan Bapak. Betel selalu berpindah-pindah dari kampung yang satu ke kampung yang lainnya. Awal ia tinggal di kampung Tanjungan wilayah Desa Setia Jaya itupun masih dipinggir tanggul sungai Citarum di bantaran karena merasa tidak nyaman-nyawanya dan istri tercinta selalu terancam dibayangi ketakutan, takut ada air kiriman datang tiba-tiba rumahnya terbawa arus maka, (saya_red) memutuskan untuk pindah ke tempat lain. “nah disinilah saya mendirikan rumah dipinggir tanggul sungai Citarum wilayah Desa Lenggah Jaya tepatnya kampung Batu Jaya”.
“Selama empat tahun saya dan istri tercinta tinggal di rumah yang sudah tua termakan waktu dan memang sudah banyak matrial yang sudah usang, maka dengan diguyur hujan terus menerus yang pada saat ini memang musim penghujan dengan secara tiba-tiba rumah yang saya tempatirRoboh. (masih dikatakan Bapak. Betel), untung saya dan istri pada waktu itu tidak ada didalam rumah saya dan istri lagi keluar, ya Alhamdulilah Allah masih sayang sama saya dan istri tercinta saya, maut pun terelakan,” tuturnya.
Masih dikatakan Bapak. Betel, “Untuk saat ini saya dan keluarga sangat berterima kasih pada Kepala Desa H. Sadih Muhamad Farhan beserta bawahannya yang sudah sangat peduli semenjak terjadinya roboh rumah saya hingga saat ini Kepala Desa dengan mengerahkan para bawahannya untuk membangun kembali rumah saya yang ambruk ini, bahkan yang tak akan saya dan istri melupakannya atas kebaikan seorang Kepala Desa, beliau membangun remah saya dari uang pribadi nya, terima kasih pak Kades semoga amal ibadah pak Kades diterima disisi Allah SWT,” ucapannya.
H.SADIH MHOAMAD FARHAN Kepala Desa Lenggah Jaya Kecamatan Cabangbungin Bekasi sewaktu dikonfirmasi dilokasi kejadian menuturkan kronologis kejadian rumah yang roboh dikatakannya semua itu akibat memang rumah tersebut sudah tua dan sudah rapuh sejak lama tinggal di tanah negara tepatnya tanah Pjt pinggir tanggul kali Citarum dan sewaktu disinggung mengenai tidak dapat Rutilahu dengan tegas Kepala Desa menerangkan dikatakannya kalau pengajuan semua warga saya khususnya yang tidak mampu semua diajukan itupun melalu para Rt saya karena para Rt lah yang lebih mengetahui kondisi dilapangan masih dikatakan Kepala Desa kalau Bapak. Betel ini yang jadi masalah mengenai lokasi atau lahannya bukan milik pribadi melainkan diam di tanah negara (PJT) maka dengan aturan UUD dan Perda Bupati tidak boleh untuk diajukan tegasnya. “Namun semua itu tidak menyurutkan semangat saya dan bawahan saya untuk berbuat baik pada warga saya yang lagi terkena musibah walau dengan cara apapun saya akan bertanggung jawab hingga Bapak. Betel bisa memiliki Rumah kembali dan bisa berteduh,” tegasnya.
“Camat Cabangbungin H.SUWARTO MM.MSi dengan menerima laporan baik dari kepala Desa maupun laporan yang masuk dari warga lenggah jaya kepadanya dengan tidak membuang waktu beserta staff mendatangi lokasi dimana Rumah warga yang ambruk untuk mengecek kondisinya, separah apa. pada kesempatan itu Camat memberikan sembako untuk rasa bela sengkawa atas musibah yang diterima, Bapak. Betel serta Camat berpesan kedepannya harus lebih hati-hati lagi”.
(Yoma)






