Mataram MBB74, Sejaraha hitam NTB khususnya pulau Lombok yang terkenal dengan pulau seribu masjid mendadak berubah menjadi sejuta tenda akibat dampak bencana gempa mulai dari 29 Juli yang diperparah dengan gempa 5 Agustus lalu dengan kekuatan 7,0 Magnitudo.
Gempa tersebut memporak porandakan infrastruktur dan fasilitas pelayanan publik serta menelan hampir ribuan jiwa dan puluhan ribu luka berat dan ringan. Khususnya di Kabupaten Lombok Utara merupakan wilayah terparah gelombang bencana gempa susul menyususl hingga ribuan kali telah menhancurkan 99% infrastruktur dan hunian warga rata dengan tanah.
Seluruh dunia merasa terpanggil untuk tururt memikul beban warga NTB pada umunya sehingga armada bantuan logistik dan relawan terus mengalir dari berbagai penjuru. Seluruh sektor ekonomi lumpuh total sehingga membuat roda pemerintahan seolah terpaku sejenak menyaksikan kondisi yang ada. Pemerintah daerah segera menetapkan darurat bencana selama 16 hari sembari berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Dalam kondisi panik dan carut marut tersebut TNI Makorem 162/WB segera mengambil alih situasi dengan menerjunkan Ribuan anggotanya yang berkoordinasi dengan Mako Polda NTB guna mengendalikan situasi dan mengefakuasi korban dibawah komando Danrem162/WB Kol. Czi. Ahmad Rizal Ramdhani Danrem162/WB Logistik, air dan obat obatan segera diturunkan bersama tim medis TNI yang bekerja siang dan malam dihari hari awal dan mencekam pasca gempa, sementara gempa gempa susulan secara massive masih terus mengancam.
Mendengar berita tersebut, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto segera memerintahkan ribuan pasukannya untuk terjun ke Lombok guna mempercepat proses evakuasi korban dan recoverey.
Sejumlah alat berat dan pasukan tekhnis pun turut dilibatkannya hingga kondisi benar benar dapat dikendalikan.
Sembari proses recoverey tesebut TNI melahirkan gagasan gemilang guna mengembalikan kepercayaan publik bahwa Lombok aman dengan menggelar TNI Internasional Marathon yang diselenggarakan di kawasan wisata Mandalika Kuta Lombok. Gagasan ini pun mendapatkan sambutan dunia Internasional yang berduyun duyun mengirimkan atletnya untuk ambil bagian dalam tournament bertaraf internasional tersebut. Seluruh potensi yang dimiliki TNI dikerahkan termasuk ratusan atletnya juga diterjunkan. Ribuan masyarakat NTB dn luar negeri berduyun duyun memenuhi arena tersebut hingga pesertanya tercatat mencapai puluhan ribu.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M., Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M dan didampingi ibu melepas para pelari TNI International Marathon dalam rangka HUT ke 73 TNI.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P mengatakan kegiatan lomba lari marathon seperti ini akan kita jadikan sebagai event tahunan dalam rangka memperingati HUT TNI.
Menurutnya, pemilihan lokasi acara di Mandalika ini dibahas dan diputuskan pihak panitia jauh sebelum terjadinya musibah gempa bumi beberapa bulan lalu. Bahkan jadwal pelaksanaannya sempat tertunda sekitar sebulan, karena masyarakat NTB sedang dalam kondisi berduka.
Kol. Czi. Ahmad Rizal ramdhani Danrem 162/WB, usai turut lari marathon, kepada media menuturkan bahwa perhelatan tersebut adalah surprise untuk masyarakat Lombok dan pariwisatanya kembali tersenyum.
“Kegiatan ini sangat surprise dan membanggakan buat saya dan khususnya masyarakat Lombok dan juga yang paling penting para pelaku pariwisata agar kembali tersenyum. Kendatipun wilayah lombok yang masih berduka, namun kita lihat masyarakat sangat antusias berpartisifasi dalam acara ini. Banyak atlet dari luar NTB juga jauh jauh datang, padahal biaya yang dikeluarkan untuk sampai dilomnok lumayan mahal, tuturnya sumringah.
Menurut Ahmad Rizal, persiapan perencanaan pelaksanaan ivent tersebut cukup matang yang dimulai sejak 6 bulan sebelumnya. Sejak malam persiapan hingga hari ini pengunjung dan partisifasi masyarakat mencapai 7 000., sedangkan peserta dari penggembira hingga yang memiliki nomor dada tembus angka 10.000. orang. Kendati malam tersebut sempat diguyur hujan lebat dan angin kencang, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan TNI Internasional Marathon.
“Pelaksanaan ivent ini luar biasa dan sangat sukses. Bapak Gubernur NTB juga sudah menyampaikan bahwa ivent ini akan dijadikan ivent Pemprov dan akan digelar setiap tahun,”imbuhnya.
Hingga menuai pujian Kapolda NTB Irjen (Pol) Drs.Achmat Juri,M.Hum, dalam wawancara diMandalika pada malam sebelum start TNI Internasional Marathon mengungkapkan Apresiasinya kepada TNI dan cukup tercengang atas persiapan perhelatan tersebut yang menurutnya megah dan meriah, Sabtu Malam 3/11.
“Dari pihak Polri khususnya Polda NTB mendukung penuh pelaksanaan ivent ini, dari Polri hingga Bhayangkari secara totalitas melibatkan diri baik dari pengamanan, pengawalan hingga pelaksanaanya. Sekitar 800 personil Polri dari Shabara, dan Polwan yang diterjunkan dalam pengawalan dan pengamanan pelaksanaan TNI Internasional Marathon diMandalika,” tuturnya.
Selain itu Kapolda NTB juga menjelaskan bahwa sejak pra persiapan sudah mulai melakukan pengawalan hingga Baksos TNI, dan bersama Panglima TNI dan Pangdam Udayana turun ke KLU. Dan seluruh jajaran POLRI dari daerah hingga pusat mendukung sepenuhnya. Bahkan Kapolda NTB mengungkapkan rasa tercengangnya dengan megah dan meriahnya kemasan perhelatan tersebut.
“ Saya benar benar tidak menyangka kalau TNI mengemas acara pelaksanaan TNI Internasional Marathon diMandalika ini sangat megah dan meriah. Saya memberikan apresiasi setinggi tingginya atas semua karya event organiser yang dikemas TNI dalam acaera ini”, ujarnya tersenyum bangga. (Nanang)
