Yossi Irianto Maju Di Pilwalkot Kota Bandung 2018
Kota Madya Bandung, Yossi Irianto, dalam karirnya cukup mentereng. Pada awal Oktober 1986, menjadi Staf PD III APDN Kota Bandung. Maret 1987, naik jabatan menjadi Staf Keuangan APBD Kota Bandung. Tahun 1990, kembali naik sebagai Staf Keuangan URDAL APDN Kota Bandung. Tidak lama kemudian, Desember 1991-Juni 1994, menjadi Staf Biro Keuangan Provinsi Jabar. Desember 1999, Menjadi Sekwilmat Margacinta Kota Madya Bandung. April 2001, menjadi Plt,Camat Margacinta sampai dilantik menjadi Camat Margacinta. Oktober 2003, pindah menjadi Camat Rancasari Kota Bandung. Tak lama menjadi Camat Rancasari, kemudian ditarik menjadi Kepala Bagian Keuangan Kota Bandung. 2003-2013 menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung, dan sampailah menjadi Sekertaris Daerah Kota Madya Bandung dari tahun 2013 hingga saat ini.
Prestasi Yossi Irianto, tidak berhenti sampai menjadi salah satu pejabat di Kota Madya Bandung saja. Belum lama ini meraih gelar Doktor Administrasi Publik dari Universitas Padjadjaran dengan hasil sangat memuaskan, yaitu IPK 3.95. Gelar tersebut diraihnya setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Budaya Kerja Aparatur Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung dalam Pembuatan Izin Mendirikan Bangunan Hotel dan Restoran”.
Tidak hanya mengabdi di pemerintahan saja, Yossi Irianto, aktif di bidang Kepramukaan dan sukses menoreh lompatan besar dengan menjadikan Pramuka di Kota Bandung sebagai barometer gerakan Pramuka di Jawa Barat dan Nasional. Bahkan lebih jauh lagi, Pramuka Kota Bandung secara nyata menjelma organisasi kepanduan berkelas dunia.
Capaian itulah yang membuat Yossi Irianto, Menjadi salah satu penerima award kategori Golden Personality di Malam Budaya Manusia Bintang 2017, berbarengan dengan sederet tokoh kenamaan lainnya, seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Dirjen Otda Kemendagri Soemarsono, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Sekda Pemprov Jawa Barat Iwa Karniwa, dan Pengelola Statuter AJB Bumiputera, Adhie Massardi, Walikota Makassar, Sulawesi Selatan, Danny Pomanto, Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di kategori Democracy Award.
Dengan karir yang cemerlang dan seabreg pengalaman di Pemerintahan Daerah Kota Madya Bandung, wajar saja beberapa Partai Politik menggandeng Yossi Irianto untuk maju Pilwalkot Bandung 2018. Hingga melalui konvensi DPC Partai Demokrat Kota Bandung, Ia dipinang dan menyerahkan formulir ke kantor Partai Demokrat Kota Bandung. Dalam pendaftaran ini, mengaku telah meminta izin kepada Walikota Bandung, Ridwan Kamil.
Yossi Irianto berhasil diwawancarai oleh wartawan BB74 Kota Bandung dan dirinya harus memberikan garansi, bagaimana proses pembangunan ini berkelanjutan. “Banyak variabel yang harus diperbaiki. Saya punya komitmen melanjutkan apa yang sudah baik ketika era Kang Emil, saya juga mendorong apa yang belum dilaksanakan,” katanya.
Alasan ia memilih Partai Demokrat sebagai kendaraan politik, karena mekanisme konvensi yang terbuka bagi siapapun juga akan mundur jika resmi dicalonkan Partai Demokrat, sekaligus siap jika tidak terpilih dalam konvensi itu.
“Pilihan itu tidak semata-mata karena jabatan. Jabatan bagi saya adalah pengabdian. Ini kan masih ada proses. Siapa yang menjamin saya bisa diusung Partai Demokrat? Saya juga jamin 200% kinerja (sebagai Sekda Kota Bandung) tidak akan terganggu,” ujarnya.
Sebagai bekal, ia menyiapkan prinsip membangun kota secara terus-menerus dan tidak terputus, untuk melanggengkan pembangunan. “Perlu ada prinsip keberlanjutan atau sustainability, melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, dan efektifitas sebuah kota yang modern dalam sisi fisik maupun nonfisik, sehingga pertumbuhan ekonomi terjaga. Juga saya akan menjunjung tinggi Budaya yang ada di Jawa Barat, karena budaya sunda harus dimumule ku urang Sunda (dilestarikan oleh orang Sunda). Dengan demikian, kita bisa hidup berdampingan dengan masyarakat bawah melalui Budaya Sunda yang kita miliki,” katanya.
Iwan-BANDUNG